begibung dan bekele
BEGIBUNG
Begibung/berayan dalam bahasa Indonesia artinya
makan bersama. Begibung adalah salah satu tradisi suku Sasak. Dalam tradisi
ini, dulang nasi yang penuh lauk akan dimakan bersama-sama. Ibaratnya nih, satu
piring nasi dimakan rame-rame. Satu dulang umumnya dijatah untuk maksimal 3
orang. Tradisi begibung ini dilakukan saat berlangsungnya acara begawe/roahan
(kenduri). Tidak ada penggunaan alat makan seperti sendok atau garpu, semuanya
menggunakan tangan, tetapi bekele punya nilai filosofis sendiri. Bisa
dibayangkan, setiap yang ikut begibung harus menjaga sikap dengan sesama teman
dulangan. Karena lauk di dulang sudah dijatah, berarti masing-masing harus bisa
menyesuaikan pola makan dengan yang lainnya, jangan sampai ada yang tidak
kebagian lauk. Selain bisa berbagi makanan dengan rata, masing-masing juga harus
jaga sikap. Jangan sampai yang lainnya jadi kehilangan nafsu makan karena
kebiasaan makan yang tidak sopan atau jorok. Saat bekele, tidak jarang juga ada
obrolan seru dan lelucon yang bikin suasana jadi makin ramai.
BEKELE
Lain begibung, lain juga bekele. Meski filosofinya sama-sama makan bersama, proses bekele lebih kompleks. Kegiatan makan bareng yang sudah direncanakan ini harus di organize bersama. Mulai dari lokasi, jenis menu, sampai biaya yang harus dikeluarkan. Bekele menggunkan sistem urunan dan kerja bareng. Nggak ada istilah tamu undangan dalam bekele. Dari awal sudah ada kesepakatan yang jelas dan pembagian tugas. Setelah lokasi dan bahan-bahan siap, acara masak bisa dilakukan bersama. Nah, disinilah letak serunya. Semua sama-sama ikut dan berkontribusi dalam proses masak sampai makanan siap dihidangkan. Bekele biasanya dilakukan malam hari, dengan personel lengkap dan dipastikan semuanya bebas dari aktifitas lain. Dalam acara bekele, ada menu utama yang jadi bahan eksekusi. Yang paling umum adalah ayam atau ikan (bakar/goreng/pelalah). Selain itu ada juga menu tambahan seperti pelecing urap atau makanan penutup berupa buah. Oya, kopi juga wajib ada selama proses masak berlangsung.
Lain begibung, lain juga bekele. Meski filosofinya sama-sama makan bersama, proses bekele lebih kompleks. Kegiatan makan bareng yang sudah direncanakan ini harus di organize bersama. Mulai dari lokasi, jenis menu, sampai biaya yang harus dikeluarkan. Bekele menggunkan sistem urunan dan kerja bareng. Nggak ada istilah tamu undangan dalam bekele. Dari awal sudah ada kesepakatan yang jelas dan pembagian tugas. Setelah lokasi dan bahan-bahan siap, acara masak bisa dilakukan bersama. Nah, disinilah letak serunya. Semua sama-sama ikut dan berkontribusi dalam proses masak sampai makanan siap dihidangkan. Bekele biasanya dilakukan malam hari, dengan personel lengkap dan dipastikan semuanya bebas dari aktifitas lain. Dalam acara bekele, ada menu utama yang jadi bahan eksekusi. Yang paling umum adalah ayam atau ikan (bakar/goreng/pelalah). Selain itu ada juga menu tambahan seperti pelecing urap atau makanan penutup berupa buah. Oya, kopi juga wajib ada selama proses masak berlangsung.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Penduduk asli pulau Lombok adalah suku Sasak. Mereka berperawakan seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit g...
-
Om Swastiastu, Om Awignamastu.. Thank's GOD for his blessing, beautiful life, beautiful place, and beautiful earth.. Lombok is one of ...
-
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di pula u Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di ...
-
Bagi agan-agan yang ingin serius dibidang Pariwisata Khususnya dibidang perhotelan dan perjalanan wisata, langsung aja bergabu...
