taman mayura

Dalam bahasa Sansekerta, Mayura berarti burung Merak. Taman yang dibangun oleh Anak Agung Ngurah Karangasem pada 1744 ini pada awalnya bernama Taman Kalepug yang berati suara jatuhnya air di telaga. Nah, mengapa berganti menjadi Mayura karena pada kala itu banyak ular di kawasan taman ini. Untuk mengusir ular, didatangkanlah burung Merak dari Palembang untuk memangsanya. Sejak itulah Taman Kalepug berganti nama menjadi Mayura. Kini yang tersisa hanyalah relief-relief burung Merak yang semakin menyakinkan bahwa legenda tentang ular dan burung Merak memang ada.
Taman Mayura merupaka saksi keberadaan kerajaan Singasari dan orang-orang Bali di Lombok pada abad ke-19. Uniknya di taman ini Anda akan menemui betapa sejak dahulu kala semangat perbedaan sudah ada dipelihara oleh raja-raja Singasari dan Mataram. Bale Kambang atau bangunan terapung di tengah kolam Taman Mayura menceritakan hal itu. Dalam Bale Kambang kita akan menjumpai patung-patung yang bercirikan Muslim, Cina, dan Jawa. Patung yang mencirikan Muslim berada di bagian Barat, timur dan utara Bale Kambang bersebelahan dengan bangunan linggih yang kental corak Hindu Balinya. Pada saat itu, Bale Kambang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajajahan Belanda.

Selain kekayaan sejarah dibalik pembangunan Taman Mayura, Anda bisa menikmati keelokan taman ini. Kawasan dengan luas 244, 60 meter x 138,50 meter ini sangat tertata dan terjaga kebersihannya. Deretan pohon manggis menambah sejuknya suasana Taman Mayura. Terkadang oleh guide pengunjung Taman Mayura diperbolehkan memetik buah manggis tersebut. Kolam luas yang memantulkan sinar matahari menambah eksotisme kawasan ini. Tak heran jika wisatawan baik mancanegara maupun domestik betah berlama-lama menikmati Taman Mayura.
Kini, Taman Mayura tidak hanya merupakan saksi sejarah kerajaan ratusan tahun silam dan tempat peribadatan suci, namun sebagai destinasi wisata yang memberikan hikmah tentang kerukunan beragama dan keberagaman. Taman yang berada di sekitaran kota Mataram ini bisa Anda kunjungi dengan menumpang angkutan umum dari kecamatan Narmada dengan waktu tempuh hanya 15 menit.
10:03 AM | | 0 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Pages
- Home
- Taman Nasional Gunung Rinjani
- Pura Batu Bolong
- Taman Narmada
- Benang stokel
- Air terjun Tiu Kelep
- taman mayura
- Perang topat
- Bau Nyale
- Nyongkol
- Gendang Beleq
- begibung dan bekele
- Suku Sasak Asli
- Memaos
- Tari jangger
- Slober
- Landscape
- Alumni Akpar Mataram
- Proses pembelajaran
- Penerimaan MABA
- Staff Akademik
- Biaya Perkuliahan
- Sejarah Akpar
- Visi dan Misi
- Fasilitas
- Program Studi
- Belanja
- Pemandian tertua
- Pura Suranadi
- Pantai Malaka
- Rudat
manglanang_klemink. Powered by Blogger.
Social Icons
Popular Posts
-
Penduduk asli pulau Lombok adalah suku Sasak. Mereka berperawakan seperti layaknya orang Indonesia, berkulit sawo matang (kalaupun sedikit g...
-
Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di pula u Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di ...
-
Om Swastiastu, Om Awignamastu.. Thank's GOD for his blessing, beautiful life, beautiful place, and beautiful earth.. Lombok is one of ...
-
Bagi agan-agan yang ingin serius dibidang Pariwisata Khususnya dibidang perhotelan dan perjalanan wisata, langsung aja bergabu...